Jumat, Maret 21, 2014

BABU NGEBLOG, MEMBUATKU TERGUGAH

Awal kali, saya ketemu dengan kalimat ini, “Babu Ngeblog”, dari pemberitaan di halaman depan koran jawa pos, senen 17/03/2014. Isi beritanya terkait dengan seorang TKW migran di Hongkong bernama Sri Lestari yang sangat populer di dunia blogwalking (blog di internet) dengan kegetolannya menulis di blog. Tepatnya, dia gemar menulis segala apa yang dialami di blognya yang bernama "Babu Ngeblog".

Dia ingin dunia tahu tentang bagaimana pernak pernik langkah seorang TKW di negri orang. Sampai-sampai dia berujar, "Lewat blog, saya merasa ada." Meniru ucapan seorang filsuf Prancis terkenal Descartes, "Cogito ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada).

Penasaran, saya buka sekilas. Sekilasnya karena saya cuma nyelang seorang teman saya yang sedang asyik-asyiknya ngenet di komputer tempat kerjanya. Jadi nengoknya sekilas saja, hanya untuk mengonfirmasi pikiranku, betul gak ada blog hebat yang sampai diidentitaskan di koran terkenal senusantara itu. Segera saja saya telusuri di google,  BABU NGEBLOG, tidak sampai 1 menit langsung muncul di deretan teratas. Saya langsung lega, pokoknya betul-betul terbukti ada kelihatan oleh mata kepala saya.

Pada penglihatan kilas itu, saya lihat followernya 250an lebih, bahkan yang mengunjungi rupanya sampai 1000an visiter. Saya juga lihat sekilas isinya pada dinding tema-temanya, di situ ada tema perkosaan, penganiayaan, persoalan banyak terkait TKW, dan juga ga' ketinggalan ada karya fiksinya bak seorang sastrawan tulen.

Menariknya lagi, gaya bahasanya ceplas ceplos, luwes, sangat renyah dibaca, dan penuh referensi tidak kalah dengan tulisan para akademisi. Saya makin tertarik dan penasaran.

Saya menjadi merenungi, hebat benar seorang TKW yang profesinya, maaf, babu (pekerja rumah tangga), yang penuh dengan rutinitas dan aturan sang juragan, masih sempat-sempatnya nulis. Bahkan bukan hanya sempat-sempatnya, tapi sengaja digemari dan dilakoni secara konsis. Ini luar biasa seorang sosok TKW menurut saya.

Di sisi lain rasa kagum, saya menjadi malu. Betapa tidak, sebagai mantan seorang pelajar sarjana ga’ pernah berkarya tulis lagi. Saya kalah karya dengan seorang babu.

Selesai melihat singkat itu, saya langsung segera ingin mencatat sesuatu. Catatan ini. Rasanya saya amat rugi kalau tidak mengenang secara spesial dari fenomena babu fenomenal ini. Saya tergugah untuk menulis kembali seperti saat menjadi pelajar dulu. Mungkin ini  bisa menjadi umpan ampuh gaerah tulis saya agar muncul kembali secara konsis ke depan. Terima kasih saya ucapkan kepada ba’ Sri.

Dari situ, saya juga ingat lagi pesan yang menyulut sekaligus selalu mengobarkan jiwa saya untuk semangat menulis saat di pesantren dulu, pesan kiai saya tercinta, Allahu yuhibbuhu Kh. Moh. Idris Jauhari (alm), ingatnya begini:

"Jadilah kalian penulis dalam posisi apa saja, sebab ada banyak kelebihan menulis. Pertama, kalian akan lebih hidup abadi. Karena karya tulis kalian masih ada dan dibaca. Kedua, karya kalian akan memiliki jangkauan medan yang lebih luas. Dan ketiga, jangkauan objek lebih banyak. Misalnya, toh walaupun kalian ada di pedalaman desa, di ruangan bagaimanapun, tapi kalian seorang penulis, lalu mengirimkan tulisannya di media masa dan dimuat, maka tulisan kamu itu memenuhi nusantara, dibaca orang banyak, dan andai kau pergi ke manapun atau bahkan mati, maka tulisanmu tetap ada terbaca. Bahkan, tulisanmu bisa dibaca seluruh dunia dengan adanya perkembangan teknologi sekarang. Andai kalian berdakwah melalui suara saja, maka akan sangat terbatas sekali. Berhenti bersuara berarti selesai, dan hanya dapat ditangkap bagi orang yang dapat mendengarnya saja, selain lagi dapat menguras tenaga."

Saudari hebat Sri dengan “Babu Ngeblog”nya menjadi contoh gambaran hidup pesan Kiai saya ini.
Saya juga ingat ungkapan sastrawan terkenal Pramoedya Ananta Toer, "Karena kau menulis. Suaramu tak kan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari."

Selain itu semua, soal tulisan, pihak realitas tertinggi di luar kasat pun menegaskan, Tuhan bersumpah demi qalam (alat tulis), "Nun, demi qalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya” (QS, Al-Qalam: 1-3).

Wah, dari semua keistimewaan menulis di atas, tidak bisa diragukan lagi, bila dikembalikan kepada personal, rasanya seorang babu Sri Lestari atau nama trend blogwalkingnya “Rie Rie” adalah seorang wanita yang hebat. Seorang babu yang mengandung berlian di dalam dirinya. Dia tidak kalah dengan seorang akademisi.

Sejatinya, dia yang lebih hebat dari juragannya. Dia adalah seorang jurnalis yang sejati; menulis dengan sanubari; menulis hanya semata untuk memperjelas eksistensi diri; menulis karena hanya sekedar ingin berbagi dengan dunia. Dalam ruang dan waktu yang amat sangat terbatas. Tanpa harap apa-apa. Ini sebuah kesejatian yang luar biasa saya kira.

Kalau boleh saya berandai, andai saya seorang owner sebuah perusahaan media tulis, maka saya posisikan seorang “Rie Rie” pada posisi yang tepat setepat-tepatnya, bukan sebagai babu lagi.

Akhirnya, saya ucapkan kepada ba' Rie Rie, "Kau manusia besar, kau manusia hebat, kau anak negri masa depan, yang ditunggu dunia, kau akan mampu mengubah dunia!"

Jujur, saya amat iri dengan lelakumu.

17 komentar:

  1. Benar sekali Mas Ali, bahkan mbak Rie Rie bisa jadi sejajar Pak Dahlan Iskan tentang tulisannya yang inspiring. Saya sedang belajar memulai blog di www.jabonjawa.com mampir ya hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Mas Joko shbtku, trimkasih banyak, Sdra juga tak kalah inspiring, he....

      Hapus
  2. waduh....tinggi sekali sanjungannya, jadi takut jatuh...
    Terimakasih atas apresiasinya.

    Salam kenal ya...
    (maaf baru sempet ke sini)

    BalasHapus
  3. oke banget ba' Ri ri. met berkarya buat bangsa...

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Trimas shbtku Majalah Online, komen sdara lebih menginspirasi saya. he...
      Salam kenal dan bersahabat.

      Hapus
  5. senang sekali rasanya dapat menemukan sebuah tulisan yang penuh inspirasi seperti ini. saya juga hanya seorang mahasiswa yang sedang belajar menekuni blogging untuk menyampaikan ilmu yang telah saya dapat di bangku kuliah. salut dengan orang2 yang berjuang demi memberi inspirasi melalui tulisan-tulisannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasi Sahbatku di Belajar Grammar, sy lebh senang dg komentar anda di sini. komentar anda lebih berinspirasi. dan sy juga lebih salut.
      Salam kenal dan bersahabat!

      Hapus
  6. sebuah mitivasi yang sangat bermanfaat bagi kita semua ya gan,, tulisan diatas setelah dibaca kandungannya penuh insrpirasi..

    salam kenal dari nubi gan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. TRimakasi Dunia Remaja. Mari kita saling menyemangati untuk berkarya dan berprestasi dalam hidup yang sekali ini. he....
      Ya, kita bersahabat.....

      Hapus
  7. Salam blogger jakarta kaka, ayo semangat untuk menguras dollar google :)

    BalasHapus
  8. saya baru mau memulai nih kaka, disaat semua orang sudah pada sukses blognya
    hehehe

    BalasHapus