Jumat, November 20, 2015

Mustika Merah Delima dan Surah Al-Ikhlas

Inilah sejatinya mustika merah delima itu.

Ada beberapa orang sowan kepada seorang kiai kharismatik. Perbincangannya soal barang antik.

Sudah menjadi pengetahuan umum soal batu mustika merah delima yang misterius. Terutama terkenal dg kemistikan dan harganya yang milyaran. Entah nyata atau tidak, secara pribadi sampai saat ini saya belum pernah melihat barangnya. Hanya dengar ceritanya saja.

Dengan keantikannya itu sepertinya siapa saja pernah dengar dan membuat penasaran. Para tamu kiai itu membincangkan hal merah delima itu.

"Pak kiai, bagaimana menurut jenengan saoal merah delima, bukankah orang banyak yang ingin memilikinya kiai? Katanya bisa sakti, sehingga saya juga penasaran," kata seorang tamu itu

"O.... itu, merah delima itu gampang, semua orang bisa memiliki dan sudah punya semua," jelas kiai dg santai.

"Masa' kiai?!" penasaran seorang tamu yang lain

"Iya, itu udah ada pada kalian. Bahkan lebih hebat dari yang biasa didengar keantikannya. Coba dengarkan, DELIMA: Qulhuwallahu aHAD, Allahus shoMAD, Lam yaLID wa lamyuuLAD, Walam yakul lahu kufuan aHAD," jelas kiai sambil memberi isyarat jari jemarinya dari ke 1 sampai ke 5 saat penekanan bunyi akhir kalimat yang memang diakhiri bunyi huruf D.

Pak kiai melambangkan surat Al-Ikhlash itu dg DE-LIMA (diplesetkan dari nama mustika merah delima). Artinya pada surat al-Ikhlash itu diakhiri bunyi huruf DAL (D) yang jumlahnya memang 5 kali.

Mendengarnya para tamu itu hanya bisa manggut-manggut sambil tersenyum kecil. Hi.......

Ini memang benar, surat Al-Ikhlash adalah bagian dari Al-Qur'an, kumpulan firman Allah yang suci dan mulya. Apa yang lebih mulya atau hebat segala makhluq Allah atau segala ilmu dari pada Al-Qur'an firman-firman Allah itu?! Bahkan secara khusus surat ini bernilai sepertiga Al-Qur'an. Subhanallah.

Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Berkumpullah kalian, karena sesungguhnya aku akan membacakan kepada kalian sepertiga al Qur`an,” maka berkumpullah orang yang berkumpul, kemudian Nabiyullah Shallallahu 'alaihi wa asllam keluar dan membaca قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (surat al Ikhlash, Red), kemudian beliau masuk (kembali). Maka sebagian dari kami berkata kepada sebagian yang lain: “Sesungguhnya aku menganggap hal ini kabar (yang datang) dari langit, maka itulah pula yang membuat beliau masuk (kembali),” lalu Nabiyullah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan bersabda: “Sesungguhnya aku telah berkata kepada kalian akan membacakan sepertiga al Qur`an. Ketahuilah, sesungguhnya surat itu sebanding dengan sepertiga al Qur`an”. (HR. Muslim)

Hadits Uqbah bin ‘Amir al Juhani Radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Tatkala aku menuntun kendaraan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah peperangan, tiba-tiba beliau berkata: “Wahai Uqbah, katakan," aku pun mendengarkan, kemudian beliau berkata (lagi): “Wahai Uqbah, katakan," aku pun mendengarkan. Dan beliau mengatakannya sampai tiga kali, lalu aku bertanya: “Apa yang aku katakan?”

Beliau pun bersabda: “Katakan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ”, lalu beliau membacanya sampai selesai. Kemudian beliau membaca قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّالفَلَقِ, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai. Kemudian beliau membaca قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ, aku pun membacanya bersamanya hingga selesai. Kemudian beliau bersabda: “Tidak ada seorang pun yang berlindung (dari segala keburukan) seperti orang orang yang berlindung dengannya (tiga surat) tersebut”. (HR. Nasa'i)

Hadits A’isyah Radhiyallahu 'anha, beliau berkata: Sesungguhnya apabila Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ingin merebahkan tubuhnya (tidur) di tempat tidurnya setiap malam, beliau mengumpulkan ke dua telapak tangannya, kemudian beliau sedikit meludah padanya sambil membaca surat “Qul Huwallahu Ahad” dan “Qul A’udzu bi Rabbin Naas” dan “Qul A’udzu bi Rabbil Falaq,” kemudian (setelah itu) beliau mengusapkan ke dua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang dapat beliau jangkau. Beliau memulainya dari kepalanya, wajahnya, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali. (HR. Bukhori)

Hadits Aisyah Radhiyallahu 'anha, beliau berkata: "Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang kepada sekelompok pasukan, dan ketika orang itu mengimami yang lainnya di dalam shalatnya, ia membaca, dan mengakhiri (bacaannya) dengan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, maka tatkala mereka kembali pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau pun bersabda: “Tanyalah ia, mengapa ia berbuat demikian?” Lalu mereka bertanya kepadanya. Ia pun menjawab: “Karena surat ini (mengandung) sifat ar Rahman, dan aku mencintai untuk membaca surat ini,” lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Beritahu dia, sesungguhnya Allah pun mencintainya”. (HR. Bukhori)
---------

Sahabat2ku, semoga kita dipastikan oleh Allah sbg orang yang sukses dg mencintai ayat-ayatnya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar